Kamis, 22 Maret 2018

Ya Allah, aku futur

Kadang sebagai manusia turun naiknya iman sering kita  rasakan. Mulai dari intensitas beribadah kita yang selalu terjaga, menjadi sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.
Yang tadinya semangat pada saat melaksanakan shalat-shalat sunnah kini  menjadi sesuatu yang berat untuk di laksanakan, yang tadinya tilawah everywhere kini tilawah yang jadi pr .
Hmm, kadang kita merasakan kesedihan yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata, merasa sedih tanpa alasan dan berbagai persoalan dunia serasa begiiitu berat. Memang futur itu tidak enak dan harus sesegera munkin kita lawan.
Lalu, dari mana kita memulainya ?

Pertama, berdialoglah pada diri sendiri dengan pertanyaan dasar
"Dari mana kita?" "Sedang apa kita?" "Mau kemana kita ?". Ini adalah pertanyaan yang paling dasar yang setiap muslim pasti tahu jawabanya
"Dari mana kita? Dari Allah " sudah pasti kita tahu jawaban terhadap pertanyaan tersebut,  bahwa Allah سبحانه وتعالى yang menciptakan kita. Bukan hanya kita yang allah ciptakan, tentu Allah yang meciptakan dengan sempurna seluruh jagat raya mulai dari bumi  dan seisinya sampai dengan hal2 yang tak bisa kita lihat dengan kasat mata.
Dalam al-Qur'an pun di sebutkan dalam QS. Al-A'raf 7: Ayat 54
Allah SWT berfirman:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ  يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًا  ۙ  وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖ   ۗ  اَ لَا لَـهُ الْخَـلْقُ وَالْاَمْرُ  ۗ  تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam."

Ayat tersebut adalah salah satu dari sekian banyak ayat Al-Qur'an yang menyebutkan tentang penciptaan   dunia dan seisinya. Sungguh Allah maha pencipta maha kuasa yang jika kita renungi penciptaanya akan menimbulkan perasaan takjub yang tek berkesudahan.
Renungan yang paling sederhana pun bisa kita lakukan mulai dari Allah سبحانه وتعالى menciptakan diri kita dengan sempurna kita punya tangan yang bisa kita gunakan untuk menggenggam yang dengan mudah bisa kita gerakan ke arah manapun sesuka kita,mata untuk melihat yang dengan sederhananya bisa kita arahkan kemanapun yang kita suka dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah jika kita mau .

Pertanyaan ke dua yaitu "sedang apa kita? Sedang beribadah"  lalu pasti akan timbul pertanyaan apa itu ibadah? 
Menurut KBBI ibadah didefinisikan menjadi 3 yang pertama
(1) perbuatan atau pernyataan bukti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan Agama
(2) Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya
(3) Upacara yang berhubungan dengan agama.

Banyak orang berfikir bahwa ibadah adalah hanya ketika kita melaksanakan perintah Allah seperti shalat,zakat,puasa pergi haji yang intinya  mencakup rukun iman, islam dan ihsan.
Padahal  cakupan ibadah bukan hanya itu saja melainkan  apa yang kita kerjakan karna Allah mulai dari bangun tidur hingga bangun kembali. Maka dari itu kita harus meniatkan segala aktifitas yang kita lakukan karena Allah dan pastikan kembali segala aktivitas yang kita lakukan bisa menambah kecintaan kita kepada Allah سبحانه وتعالى

Pertanyaan ke tiga "mau kemana kita? ke Akhirat "
Satu hal yang harus kita ingat bahwa tak selamanya kita akan tinggal di bumi Allah atau hidup.
Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam QS. Al-Anbiya 21: Ayat 35

   كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ  وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً   ۗ  وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami."
Itu adalah salah satu ayat yang menginginkan kita kepada kematian. Dalam ayat tersebut pula Allah menyebutkan bahwa kita tidak dibiarkan hidup begitu saja tanpa melalui suatu ujian. Kadang  kebanyakan orang melihat ujian itu berbentuk kehilangan, kesedihan, ataupun kegagalan padahal kesehatan ,kemakmuran dan kebahagiaan pun bentuk ujian dari Allah . Alangkah banyak nikmat Allah Yang kita lewatkan begitu saja tanpa mengecap syukur terhadap ujian kenikmatan yang Allah berikan.

Kedua, Paksakan dirimu untuk melakukan apa yang Rosullullah ﷺ lakukan, karena futur itu harus sesegera munkin kamu atasi. Apabila futur itu kamu biarkan bergitu saja ia akan menggerogoti niat baikmu untuk kembali mejadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.
Sebenarnya tak ada paksaan untuk melaksanakan segala sunah yang telah Rosululloh ajarkan,  akan tetapi kita punya kewajiban untuk senantiasa menjaga  keseimbangan iman,islam dan insan. Dan mulai dari keterpaksaan maka akan timbul kebiasaan yang mengantarkan kita lebih dekat kepada-Nya. Karena Allah mencintai makhluk yang mencintai Rosulu-Nya .
Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya apapun pasti akan Allah berikan  dan kefuturanmu pasti akan secepatnya  berlalu .

Ketiga, Shalatlah di awal waktu dan berikan sujud terbaik, seakan akan itu adalah sujud terakhirmu dan kesempatan terakhirmu untuk beribadah kapda Allah سبحانه وتعالى dan bayangkan Allah sedang mengawasi setiap gerak-gerikmu dan siap mencabut nyaamu.

Keempat, Bangunlah di sepertiga malam, dirikanlah shalat dan Bacalah surat cinta-Nya, mintalah kepada allah dengan lirih dan khusuk agar Dia membukakan pintu hidayah-Nya kepadamu dan katakanlah kepada-Nya " Aku ingin mencitaimu ya Allah,"

Kelima, Kamu tak pernah sendirian dalam mengarungi lautan kehidupan didunia ini maka, hubungilah shabat-sahabat yang selalu mengajakmu untuk taat dan mengembalikan segala urusanya kepada Allah dan datangilah kajian-kajian islami agar hatimu senantiasa mengingat Allah, apabla sulit untukmu mendatanginya dengarkanlah kajian islami di media masa yang dengan mudah kamu mengaksesnya . Biarkan hatimu tersirami nasihat-nashat islami yang menghantarkan kamu kembali kepada Allah.

Keenam dan terakhir, Bertaubat dan perbanyaklah istigfar. karena Allah mencintai orang-orang yang senantiasa bertaubat kepada-Nya, dan meyakini satu hal dari banyak hal bahwa Allah akan mengampuni segala dosa dan khilaf yang pernah kita lakukan. Sebab Allah sesuai prasangka hamba-Nya.
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kamu laukakan untuk mengatasi kefuturanmu, tinggal periksakan kembali niatmu untuk mengobatinya.
Jangan biarkan Futur  mematahkan semangatmu dalam beriabadah Kepada-Nya karena Dia adalah sumber kebahagian dari segala sumber kebahagiaan dan percayalah Futur pasti berlalu sejauh kamu mengusahakanya.

sources :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ibadat

Rabu, 14 Maret 2018

Menghafal Al-Quran Tetap Menyenangkan Walau tak Hafal-hafal

10 Alasan Menghafal Al-Quran Tetap Menyenangkan Walau tak Hafal-hafal

Menjadi Hafidz Al-Quran merupakan cita-cita luhur kaum Muslimin. Karena dengan hafalan Al-Quranlah derajat kita di surga bisa naik.
Namun, terkadang menghafal bisa menjadi menjenuhkan karena kesulitan menghafal Al-Quran.

Berikut adalah motivasi agar menghafal Al-Quran tetap menyenangkan walau tak kunjung menghafal seluruh ayat Al-Quran:

1. Satu huruf Al-Qur'an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan melafalkan, satu hurufnya dua kebaikan. Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan Anda.

2. Al-Qur'an, seluruhnya, adalah kebaikan. Menghafal tak hafal-hafal berarti Anda berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik. Bukankah Anda menghafal untuk mencari kebaikan.

3. Ketika Anda menghafal Al-Qur'an, berarti Anda sudah punya niat yang kuat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"menyebut 70 syuhada dalam tragedi sumur Ma'unah sebagai qari (hafizh), padahal hafalan mereka belum semua. Ini karena seandainya mereka masih hidup, mereka akan terus menghafal.

Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal, Anda adalah hafizh selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafizh yang sebenarnya di akhirat?

4. Menghafal Al-Qur'an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya Anda betah, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan Anda menikmati taman itu. Tersenyumlah.

5. Ketika Anda menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal, maka dapat dipastikan, paling tidak, selama menghafal, mata Anda, telinga Anda, dan lisan Anda tidak sedang melakukan maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih.

6. Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan. Anda sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati tak hafal-hafal.

7. Adakalanya kita banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal adalah kifaratnya, di mana, barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.

8. Tak hafal-hafal adakalanya karena Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini, maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai.
Ini yang disebut: Dikangenin ayat.

9. Menghafal tak hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap lelahnya dicatat sebagai amal sholeh. Semakin lelah semakin sholeh.

10 Menghafal tak hafal-hafal, tandanya Anda di pintu hidayah. Berat tandanya jauh dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah yang yang hebat.

💢 Ayoo kita mulai menghafal Al Qur'an
Source :Group Sirah Nabawiyah 43